Mengapa tommy gun ilegal?

post-thumb

Mengapa kepemilikan tommy gun dilarang di banyak negara?

Tommy gun, juga dikenal sebagai senapan mesin ringan Thompson, menjadi terkenal sebagai senjata pilihan selama era Roaring Twenties dan era Larangan di Amerika Serikat. Kemampuan tembakannya yang cepat membuatnya menjadi kekuatan penghancur di jalanan. Namun, seiring berjalannya waktu, tommy gun dikaitkan dengan aktivitas kriminal dan akhirnya dilarang oleh pemerintah federal.

Daftar Isi

Salah satu alasan utama pelarangan pistol tommy adalah keterlibatannya dalam kejahatan terorganisir. Selama awal abad ke-20, gangster seperti Al Capone dan John Dillinger menggunakan senjata ini untuk melakukan kegiatan ilegal mereka. Kemampuan tommy gun untuk menyemprotkan peluru dengan kecepatan tinggi membuatnya menjadi senjata yang tangguh di tangan para penjahat, menyebabkan banyak korban jiwa dalam baku tembak dan perang antar geng.

Alasan lain pelarangan tommy gun adalah ketakutan akan ketersediaannya yang meluas ke masyarakat umum. Pemerintah Amerika Serikat berusaha membatasi akses ke senjata api yang begitu kuat untuk mencegah kejahatan dan menjaga keamanan publik. Undang-undang Senjata Api Nasional tahun 1934 menempatkan pembatasan yang ketat terhadap kepemilikan dan pemindahan senjata otomatis, termasuk tommy gun. Undang-undang ini mengharuskan individu untuk mendaftarkan senjata api tersebut dan membayar pajak, yang secara efektif membatasi kepemilikannya.

Saat ini, tommy gun dianggap sebagai barang koleksi atau senjata yang hanya digunakan untuk keperluan militer dan penegakan hukum. Signifikansi historis dan hubungannya dengan era Pelarangan membuatnya menjadi bagian yang menarik dari sejarah Amerika. Namun, statusnya yang ilegal untuk kepemilikan sipil menjadi pengingat akan konsekuensi dari akses tak terbatas ke senjata api yang kuat.

Mengapa Tommy Gun Ilegal?

Tommy Gun, juga dikenal sebagai senapan mesin ringan Thompson, adalah senjata api terkenal yang dipopulerkan selama era Larangan di Amerika Serikat. Meskipun tidak ilegal di semua tempat, masih ada pembatasan kepemilikan dan penggunaannya di banyak negara di seluruh dunia.

Alasan utama mengapa Tommy Gun ilegal atau diatur dengan ketat adalah karena tingkat tembakannya yang tinggi dan potensi penyalahgunaannya. Tommy Gun adalah senjata yang sepenuhnya otomatis, yang berarti senjata ini dapat menembakkan banyak peluru dengan satu tarikan pelatuk. Hal ini membuatnya sangat mematikan dan mampu menyebabkan kerusakan yang signifikan dalam waktu singkat.

Karena keterkaitannya dengan kejahatan terorganisir selama era Pelarangan, Tommy Gun telah menjadi simbol yang terkait dengan kekerasan dan kegiatan ilegal. Pemerintah dan lembaga penegak hukum telah menerapkan peraturan yang ketat untuk memastikan bahwa senjata semacam itu tidak jatuh ke tangan yang salah.

Selain itu, teknologi dan desain Tommy Gun membuatnya sulit untuk dikendalikan dan berpotensi berbahaya di tangan individu yang tidak terlatih. Dibutuhkan keahlian dan pengalaman untuk menangani dan mengoperasikan senjata otomatis secara aman dan efektif. Oleh karena itu, pemerintah membatasi ketersediaannya untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan penyalahgunaan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun Tommy Gun mungkin ilegal atau diatur dengan ketat, masih memungkinkan bagi kolektor dan individu yang memiliki izin untuk memiliki dan memiliki senjata api tersebut dalam kondisi tertentu. Kondisi ini biasanya melibatkan mendapatkan lisensi yang diperlukan dan mematuhi pedoman penyimpanan dan penggunaan yang ketat.

Asal-Usul Senjata Api Tommy Gun

Senapan mesin ringan Thompson, juga dikenal sebagai “Tommy gun”, adalah senjata api legendaris yang menjadi terkenal selama era Larangan di Amerika Serikat. Dikembangkan oleh John T. Thompson pada awal tahun 1920-an, senapan ini terutama dirancang untuk digunakan oleh penegak hukum dan personel militer.

Senapan Tommy adalah senjata api pertama yang berhasil diklasifikasikan sebagai senapan mesin ringan, yang berarti senapan ini mampu menembakkan peluru kaliber pistol dalam mode otomatis atau semi otomatis. Desainnya menampilkan magasin drum yang khas yang dapat menampung hingga 50 peluru, sehingga memberikan kecepatan tembakan yang mengesankan.

Awalnya ditujukan sebagai senjata parit untuk Perang Dunia I, senapan Tommy hanya digunakan secara terbatas selama konflik dan tidak diadopsi oleh militer AS. Namun, senjata ini segera disukai oleh lembaga penegak hukum, yang melihat potensinya sebagai senjata jarak dekat untuk menangani kejahatan terorganisir selama era Larangan.

Asosiasi pistol Tommy dengan aktivitas kriminal, terutama selama puncak era Larangan, menyebabkan penggambarannya secara luas dalam budaya populer. Senjata ini menjadi senjata pilihan para gangster dan sejak saat itu diromantisasi dalam film, video game, dan buku.

Di era modern, pistol Tommy diklasifikasikan sebagai senjata api terlarang di banyak negara karena kemampuan penembakan otomatis dan hubungannya dengan aktivitas kriminal. Meskipun memiliki pistol Tommy versi semi-otomatis adalah legal, namun untuk mendapatkan versi otomatis penuh memerlukan izin khusus. Terlepas dari sejarahnya yang kontroversial, senapan mesin ringan Thompson tetap menjadi senjata yang ikonik dan memiliki nilai historis yang signifikan dalam dunia senjata api.

Bangkit Menjadi Terkenal

Tommy Gun, juga dikenal sebagai senapan mesin ringan Thompson, menjadi terkenal selama era Pelarangan pada tahun 1920-an dan 1930-an. Senjata api ikonik ini menjadi identik dengan kejahatan terorganisir dan gangster terkenal yang menggunakannya.

Tommy Gun dengan cepat mendapatkan popularitas di kalangan penjahat karena kemampuannya menembakkan peluru dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Kemampuannya yang sepenuhnya otomatis membuatnya menjadi senjata yang tangguh di jalanan, memungkinkan para gangster untuk mengalahkan saingan dan penegak hukum.

Kemunculan Tommy Gun bertepatan dengan meningkatnya kejahatan terorganisir di Amerika Serikat. Gangster seperti Al Capone dan John Dillinger menjadi terkenal karena penggunaan senjata ini, menciptakan budaya ketakutan dan kekerasan.

Lembaga penegak hukum berjuang keras untuk memerangi penggunaan Tommy Gun secara luas. Daya tembak dan kemudahan penggunaannya menyulitkan petugas polisi untuk menandingi daya tembak para penjahat. Hal ini menyebabkan penerapan langkah-langkah pengendalian senjata yang lebih ketat dalam upaya untuk mengekang penggunaan senjata secara ilegal.

Saat ini, Tommy Gun tetap menjadi simbol masa lalu dan pengingat akan kekerasan dan pelanggaran hukum yang menyertai era Pelarangan. Meskipun tidak lagi digunakan atau diproduksi secara luas, peninggalannya tetap hidup dalam budaya populer, sering kali digambarkan dalam film, buku, dan video game sebagai senjata pilihan para gangster dan penjahat.

Baca Juga: Memecahkan Kode: Apakah ada trik untuk mengembangkan Wurmple?

Penjahat Terkenal dan Tommy Gun

Tommy Gun, juga dikenal sebagai senapan mesin ringan Thompson, adalah senjata api terkenal yang telah dikaitkan dengan berbagai penjahat sepanjang sejarah. Ukurannya yang ringkas, kecepatan tembakan yang tinggi, dan desainnya yang ikonik membuatnya menjadi senjata favorit di kalangan gangster dan penjahat.

Salah satu penjahat paling terkenal yang menggunakan Tommy Gun adalah Al Capone, seorang gangster terkenal selama era Pelarangan di Amerika Serikat. Capone dan gengnya, Chicago Outfit, menggunakan Tommy Gun sebagai senjata pilihan mereka dalam pertempuran dengan geng saingan dan penegak hukum.

Baca Juga: Pensiun di UFC 3: Apa yang Terjadi Ketika Seorang Petarung Menggantungkan Sarung Tangannya

Penjahat terkenal lainnya yang menggunakan Tommy Gun adalah John Dillinger, seorang perampok bank dan gangster pada tahun 1930-an. Dillinger dan gengnya menjadi terkenal karena perampokan bank yang berani, dan Tommy Gun adalah bagian penting dari persenjataan mereka.

Keterkaitan Tommy Gun dengan para penjahat ini dan penjahat lainnya telah menyebabkan reputasinya sebagai simbol kekerasan dan pelanggaran hukum. Penggunaannya dalam kejahatan tingkat tinggi, dikombinasikan dengan penampilannya yang khas, telah menjadikan Tommy Gun sebagai ikon budaya, yang sering digambarkan dalam film, buku, dan video game sebagai senjata pilihan para gangster dan mafia.

Meskipun Tommy Gun mungkin memiliki sejarah yang kelam, penting untuk diingat bahwa bukan senjata itu sendiri yang bertanggung jawab atas tindakan para penjahat. Melainkan, orang-orang yang memilih untuk menggunakannya untuk tujuan ilegal dan kekerasan. Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, kepemilikan dan penggunaan senjata api otomatis seperti Tommy Gun sangat diatur dan dibatasi untuk mencegah penyalahgunaan.

Terlepas dari statusnya yang ilegal bagi sebagian besar warga sipil, Tommy Gun tetap menjadi bagian dari sejarah yang menarik dan simbol dari era kejahatan dan pelanggaran hukum di masa lalu. Warisannya terus memikat imajinasi orang-orang di seluruh dunia, menampilkan sisi gelap sifat manusia dan daya pikat kekuatan terlarang.

Pembantaian di Hari Valentine

Pembantaian Hari Valentine adalah peristiwa bersejarah yang terjadi di Chicago pada tanggal 14 Februari 1929. Peristiwa ini merupakan konfrontasi brutal antara dua geng yang saling bersaing selama era pelarangan, yang dipimpin oleh Al Capone dan George “Bugs” Moran. Peristiwa ini mendapatkan namanya karena terjadi pada Hari Valentine, hari yang diasosiasikan dengan cinta dan romantisme.

Pembantaian Hari Valentine adalah hasil dari perebutan kekuasaan yang sedang berlangsung antara geng Italia Sisi Selatan Capone dan geng Irlandia Sisi Utara Moran. Capone bertujuan untuk menghabisi Moran dan gengnya, agar dapat menguasai seluruh aktivitas kejahatan terorganisir di Chicago.

Pada hari yang menentukan itu, tujuh anggota geng Moran, termasuk rekan dan gangster yang berpakaian seperti polisi, dibariskan di dinding garasi dan ditembak mati tanpa ampun. Para penyerang, yang dipersenjatai dengan senjata Tommy, memanfaatkan kemampuan tembakan cepat senjata ini untuk memaksimalkan pembantaian. Kebrutalan dan ketepatan pembantaian yang dilakukan mengejutkan bangsa dan beresonansi dalam kesadaran publik.

Peristiwa ini menandai titik balik dalam persepsi publik tentang kekerasan geng dan kejahatan terorganisir di Amerika. Pembantaian Hari Valentine mengekspos sejauh mana perebutan kekuasaan yang sedang berlangsung di antara geng-geng dan lebih jauh lagi mendorong permintaan publik untuk penegakan hukum yang lebih ketat. Peristiwa ini juga menyoroti kekejaman dan kebrutalan dunia kriminal selama era pelarangan.

Pembantaian Hari Valentine tetap menjadi peristiwa penting dalam sejarah kriminal Amerika, yang menjadi simbol kekerasan dan kekacauan yang menjadi ciri khas era pelarangan. Peristiwa ini menjadi pengingat sejauh mana seseorang akan bertindak untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali, dan konsekuensi yang menghancurkan yang dapat diakibatkan oleh tindakan tersebut.

Undang-Undang Senjata Api Nasional tahun 1934

Undang-Undang Senjata Api Nasional tahun 1934 (NFA) adalah undang-undang federal yang diberlakukan di Amerika Serikat sebagai tanggapan atas meningkatnya kejahatan yang terkait dengan senjata api, termasuk penggunaan senjata otomatis. Undang-undang ini disahkan oleh Kongres dan ditandatangani oleh Presiden Franklin D. Roosevelt sebagai upaya untuk mengatur penjualan, kepemilikan, dan pengangkutan senjata api tertentu.

Salah satu fitur utama NFA adalah dimasukkannya pajak atas transfer dan pendaftaran senjata api tertentu, termasuk senapan mesin ringan Thompson, yang umumnya dikenal sebagai “Tommy Gun.” Pajak ini, yang dikenal sebagai “pajak transfer”, diberlakukan untuk mencegah kepemilikan dan penggunaan senjata otomatis oleh individu yang bukan anggota penegak hukum atau militer.

NFA mewajibkan individu yang ingin memiliki Tommy Gun atau senjata api lainnya yang tercakup dalam undang-undang tersebut untuk mendaftar ke pemerintah federal dan membayar pajak transfer sebesar $200. Ini adalah jumlah uang yang signifikan pada saat itu, setara dengan lebih dari $ 3.800 dalam dolar hari ini. Tingginya biaya pajak berfungsi sebagai pencegah bagi banyak orang, yang secara efektif membuat mereka ilegal untuk memiliki Tommy Gun.

Selain pajak transfer, NFA juga memberlakukan peraturan tentang kepemilikan dan pengangkutan senjata api. Sebagai contoh, undang-undang tersebut mengharuskan individu untuk menyimpan senjata api terdaftar mereka di tempat penyimpanan yang aman dan melarang pengangkutan senjata api yang tidak terdaftar antar negara bagian. Peraturan-peraturan ini diberlakukan untuk memastikan bahwa senjata api tidak mudah diakses oleh para penjahat dan untuk membantu penegak hukum melacak kepemilikan dan pergerakan senjata api.

Secara keseluruhan, Undang-Undang Senjata Api Nasional tahun 1934 adalah bagian penting dari undang-undang yang bertujuan untuk mengatasi masalah kejahatan yang berkaitan dengan senjata api di Amerika Serikat. Dengan memberlakukan pajak transfer dan peraturan pada senjata api tertentu, termasuk Tommy Gun, NFA berusaha membatasi ketersediaan dan penggunaan senjata otomatis di kalangan masyarakat umum, namun tetap mengizinkan penegak hukum dan personel militer untuk memiliki dan menggunakan senjata api tersebut untuk tujuan yang sah.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN:

Mengapa tommy gun ilegal?

Tommy Gun, juga dikenal sebagai senapan mesin ringan Thompson, adalah ilegal di banyak negara karena tingkat penembakannya yang tinggi dan keterkaitannya dengan kegiatan kriminal. Senjata ini awalnya dikembangkan untuk tujuan militer, tetapi mendapatkan popularitas di kalangan gangster selama era Larangan di Amerika Serikat. Kemampuan pistol untuk menembakkan peluru dalam jumlah besar dengan cepat membuatnya menjadi senjata yang disukai untuk kejahatan terorganisir. Akibatnya, banyak negara memberlakukan undang-undang pengendalian senjata api yang ketat yang melarang atau mengatur secara ketat kepemilikan dan penggunaan Tommy Gun.

Apakah Tommy Gun masih digunakan oleh militer?

Tidak, Tommy Gun tidak lagi digunakan oleh militer. Senjata ini terutama digunakan selama Perang Dunia II dan Perang Korea, tetapi akhirnya digantikan oleh senjata api yang lebih modern dan efisien. Desain dan teknologi senjata ini sudah ketinggalan zaman, dan secara bertahap dihapuskan. Saat ini, militer mengandalkan senjata yang lebih canggih dan senjata api yang memberikan akurasi, jangkauan, dan daya tembak yang lebih baik.

Di beberapa negara, warga sipil dapat memiliki Tommy Gun secara legal, tetapi dengan peraturan yang ketat. Proses mendapatkan izin untuk memiliki senapan mesin ringan Thompson bisa memakan waktu lama dan mahal. Biasanya melibatkan pemeriksaan latar belakang, mendapatkan lisensi khusus, dan mendaftarkan senjata api ke pihak berwenang. Selain itu, mungkin ada pembatasan pada jenis amunisi yang dapat digunakan dengan senapan. Setiap negara memiliki hukum dan peraturannya sendiri terkait kepemilikan senjata api, jadi penting untuk berkonsultasi dengan hukum setempat sebelum mencoba memiliki Tommy Gun.

Apa saja alternatif untuk pistol tommy gun?

Ada beberapa alternatif untuk Tommy Gun yang legal untuk penggunaan sipil. Beberapa pilihan populer termasuk senapan semi-otomatis seperti AR-15 dan AK-47. Senapan ini menawarkan fitur dan kemampuan yang mirip dengan Tommy Gun, tetapi senapan ini dirancang untuk menembakkan hanya satu peluru dengan setiap tarikan pelatuk. Senapan juga merupakan pilihan populer untuk pertahanan diri dan olahraga menembak. Senapan ini menawarkan penyebaran peluru atau siput yang luas pada setiap tembakan, memberikan daya henti yang efektif. Selain itu, ada berbagai jenis senjata api lain yang tersedia, tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu.

Lihat Juga:

comments powered by Disqus

Anda mungkin juga menyukai