Tradisi dan Etiket: Mengenakan Lei saat Wisuda

post-thumb

Apakah Anda mengenakan lei saat wisuda?

Wisuda adalah tonggak penting dalam kehidupan seseorang, yang menandai akhir dari perjalanan pendidikan dan awal dari babak baru. Di berbagai budaya, upacara kelulusan sering kali sarat dengan tradisi dan etiket. Salah satu tradisi yang memiliki arti penting dalam budaya Hawaii adalah pemakaian lei.

Dalam budaya Hawaii, lei adalah simbol kasih sayang, rasa hormat, dan aloha. Lei adalah karangan bunga, daun, atau bahan lain yang dikenakan di leher. Praktik mengenakan lei sudah ada sejak zaman kuno, dan telah menjadi bagian integral dari berbagai perayaan dan upacara, termasuk wisuda.

Daftar Isi

Dalam hal kelulusan, lei memiliki arti khusus. Ini adalah cara bagi teman, keluarga, dan orang yang dicintai untuk menghormati dan memberi selamat kepada wisudawan. Lei sering kali dibuat dengan bunga-bunga yang semarak dan harum, seperti plumeria, anggrek, atau maile, yang menambah suasana pesta.

Mengenakan lei saat wisuda bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sebuah etiket. Sudah menjadi kebiasaan bagi wisudawan untuk menerima beberapa lei dari orang yang berbeda, dan dianggap tidak sopan untuk melepaskannya sebelum upacara berakhir. Lei melambangkan dukungan dan cinta yang telah diterima oleh para lulusan selama perjalanan pendidikan mereka, dan melepaskannya sebelum waktunya dapat dianggap sebagai tanda ketidaksopanan.

Tradisi dan Etiket: Mengenakan Lei saat Wisuda

Wisuda adalah acara penting dalam banyak budaya, dan salah satu tradisi yang biasa dilakukan adalah mengenakan lei. Lei adalah simbol cinta, rasa hormat, dan kehormatan, dan biasanya terbuat dari bunga, daun, atau kerang. Lei diberikan sebagai hadiah untuk mengakui dan merayakan pencapaian lulusan.

Dalam budaya Hawaii, lei sangat penting. Dipercaya membawa semangat aloha, yang meliputi cinta, kedamaian, dan keramahan. Kebiasaan mengenakan lei saat wisuda berasal dari Hawaii dan sejak saat itu menyebar ke berbagai belahan dunia.

Mengenakan lei saat wisuda bukan hanya cara untuk menghormati wisudawan, tetapi juga berfungsi sebagai representasi visual dari pencapaian mereka. Ini adalah simbol kebanggaan yang menandakan kerja keras dan dedikasi yang telah dilakukan untuk mendapatkan gelar mereka.

Ada beberapa panduan etiket yang perlu diingat saat memberikan atau mengenakan lei saat wisuda. Biasanya lei dikalungkan di leher wisudawan pada saat upacara atau perayaan. Lei harus dikenakan dengan penuh kebanggaan dan rasa terima kasih, dan dianggap tidak sopan untuk melepaskannya segera setelah menerimanya.

Ketika memberikan lei kepada lulusan, penting untuk memegangnya dengan kedua tangan sebagai tanda penghormatan. Biasanya juga menyertakan pesan pribadi atau ucapan selamat bersama dengan lei. Warna dan jenis bunga yang digunakan dalam lei juga dapat memiliki makna simbolis, sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan preferensi atau latar belakang budaya wisudawan saat memilih lei.

Secara keseluruhan, tradisi mengenakan lei saat wisuda adalah cara yang indah untuk menghormati dan merayakan pencapaian wisudawan. Ini adalah pengingat visual akan cinta dan dukungan yang telah mereka terima selama perjalanan pendidikan mereka, dan simbol energi positif dan niat baik yang mengelilingi mereka saat mereka memulai babak baru dalam hidup mereka.

Simbolisme Lei

Lei memiliki makna simbolis yang besar dalam budaya Hawaii dan merupakan bagian integral dari upacara kelulusan. Tradisi mengenakan lei sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan merupakan cara untuk menghormati dan merayakan individu pada acara-acara khusus, seperti wisuda. Lei bukan hanya barang dekoratif, tetapi merupakan representasi dari cinta, rasa hormat, dan aloha.

Lei terbuat dari bunga-bunga yang semarak dan harum, biasanya berasal dari Hawaii, seperti plumeria, anggrek, atau daun maile. Setiap bunga atau daun memiliki makna tersendiri, menambahkan lapisan makna pada lei. Sebagai contoh, plumeria biasanya digunakan dalam lei karena melambangkan keindahan dan keanggunan, sedangkan daun maile menandakan kekuatan dan daya tahan.

Tindakan memberi dan menerima lei juga penting. Ketika lei dikalungkan di leher seseorang, itu adalah tanda cinta, persahabatan, dan kehormatan. Lei sering kali diberikan dengan pelukan hangat atau ciuman di pipi, yang semakin memperkuat hubungan emosional dan ikatan antara pemberi dan penerima.

Lei tidak hanya merupakan simbol perayaan tetapi juga mewakili keterkaitan masyarakat Hawaii dan hubungan mereka dengan alam. Dengan mengenakan lei saat wisuda, individu menunjukkan hubungan mereka dengan budaya Hawaii dan pentingnya melestarikan dan menghormati tradisi.

Baca Juga: Temukan Set Lego Tersulit untuk Dirakit

Lei tidak terbatas pada upacara kelulusan tetapi juga dikenakan selama acara khusus lainnya, seperti pernikahan, ulang tahun, dan penyambutan pejabat. Ini adalah pengingat visual akan keindahan dan keanekaragaman Kepulauan Hawaii dan berfungsi sebagai simbol persatuan dan komunitas.

Signifikansi Historis

Tradisi mengenakan lei selama upacara kelulusan memiliki makna historis yang mendalam. Dalam budaya Hawaii, lei adalah simbol cinta, rasa hormat, dan kehormatan. Ini adalah hadiah tradisional yang diberikan untuk merayakan acara-acara khusus, seperti ulang tahun, pernikahan, dan wisuda. Tindakan menerima dan mengenakan lei dipandang sebagai tanda penghargaan dan pengakuan atas pencapaian seseorang.

Praktik mengenakan lei selama upacara kelulusan berasal dari tradisi Polinesia kuno. Di Hawaii, lei dibuat dengan merangkai berbagai jenis bunga tropis, daun, dan kadang-kadang bahkan kerang. Setiap jenis bunga atau daun memiliki simbolisme tersendiri, dan kombinasi elemen-elemen ini dalam lei melambangkan persatuan dan harmoni.

Mengenakan lei saat wisuda bukan hanya cara untuk menghormati pencapaian wisudawan, tetapi juga berfungsi sebagai cara untuk terhubung dengan warisan Hawaii dan Polinesia. Ini adalah cara untuk mengakui dan merangkul adat istiadat dan tradisi budaya kepulauan. Lei juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya komunitas dan dukungan yang diterima sepanjang perjalanan pendidikan.

Tradisi pemberian lei telah berkembang selama bertahun-tahun, dan sekarang, sudah menjadi hal yang umum bagi para lulusan untuk menerima lei dari keluarga, teman, dan bahkan anggota staf pengajar di sekolah. Pertukaran lei melambangkan hubungan dekat dan ikatan yang terbentuk selama perjalanan pendidikan. Ini adalah cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas dukungan yang diberikan oleh orang-orang terkasih.

Secara keseluruhan, makna historis dari mengenakan lei selama upacara kelulusan lebih dari sekadar daya tarik estetikanya. Ini melambangkan cinta, rasa hormat, persatuan, dan hubungan dengan budaya Hawaii dan Polinesia. Lei berfungsi sebagai simbol pencapaian, rasa syukur, dan perayaan tonggak sejarah dalam perjalanan pendidikan seseorang.

Baca Juga: Keturunan Medusa: Mitos atau Kenyataan?

Jenis-jenis Leis

Lei adalah perhiasan tradisional Hawaii yang terbuat dari bunga, daun, atau bahan alami lainnya. Ada beberapa jenis lei yang biasa dikenakan saat upacara kelulusan:

  1. Lei Bunga: Lei ini seluruhnya terbuat dari bunga segar dan merupakan jenis lei yang paling populer. Leis ini sering dibuat dengan berbagai macam bunga yang semarak seperti anggrek, plumeria, dan sedap malam.
  2. Lei Daun: Lei daun terbuat dari berbagai jenis daun dan biasanya lebih tahan lama daripada lei bunga. Leis daun biasanya memiliki aroma yang harum dan dapat dibuat dari daun ti, pakis, atau daun maile.
  3. Lei Kerang: Lei kerang terbuat dari kerang dan dapat menjadi alternatif yang unik untuk lei bunga tradisional. Mereka sering dibuat dengan berbagai macam kerang, termasuk kerang puka dan kerang cowrie.
  4. Lei Permen: Lei permen adalah sentuhan yang menyenangkan dan menyenangkan pada lei tradisional. Mereka dibuat dengan merangkai permen yang dibungkus atau kalung permen ke tali atau pita.
  5. Lei Uang: Lei uang adalah pilihan yang kreatif dan praktis untuk perayaan kelulusan. Alih-alih bunga, mereka dibuat dengan melipat uang kertas dolar menjadi bentuk origami dan merangkainya menjadi sebuah lei.

Ini hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak jenis lei yang dapat dikenakan selama upacara kelulusan. Setiap jenis lei memiliki simbolisme yang unik dan merupakan cara yang bermakna untuk merayakan pencapaian kelulusan.

Etiket Lei yang Tepat

*Lei adalah simbol tradisional Hawaii untuk cinta, rasa hormat, dan kasih sayang. Ketika menerima lei, penting untuk menunjukkan etiket yang tepat untuk menghormati pemberi dan arti penting dari pemberian tersebut. Berikut adalah beberapa panduan untuk diikuti:

  1. Terima lei dengan rasa terima kasih: Ketika seseorang memberi Anda lei, terimalah dengan ramah dengan mengalungkannya dengan lembut di leher Anda. Hindari melepas lei dengan segera atau melemparkannya ke samping.
  2. Jangan menolak lei: Menolak lei dianggap tidak sopan karena dianggap menolak harapan baik si pemberi. Meskipun Anda tidak menyukai bunga atau wewangian, terimalah lei tersebut dan kenakanlah sebentar.
  3. Kenakan lei dengan bangga: Lei dimaksudkan untuk dipakai, bukan hanya dipegang atau dibawa. Jagalah lei dengan aman di leher atau bahu Anda selama acara atau acara berlangsung sebagai tanda penghormatan dan penghargaan.
  4. Hindari melepas lei di depan pemberi: Sudah menjadi kebiasaan untuk tetap memakai lei hingga pemberi lei tidak terlihat. Melepaskan lei di hadapan mereka dapat dilihat sebagai kurangnya rasa terima kasih atau tidak hormat.
  5. Hindari meletakkan lei di tanah: Lei dianggap sakral dalam budaya Hawaii, dan meletakkannya di tanah dianggap sebagai tanda tidak hormat. Jika Anda perlu melepaskan lei, letakkan di atas permukaan yang bersih atau gantungkan dengan lembut pada sesuatu di dekatnya.
  6. Tangani lei dengan hati-hati: Perlakukan lei dengan hati-hati dan hindari menarik atau menariknya. Lei sering kali dibuat dari bunga segar atau bahan lain yang mudah rusak. Berhati-hatilah untuk tidak menghancurkan atau mengurai lei.
  7. Buanglah lei dengan benar: Ketika tiba waktunya untuk membuang lei, lakukan secara diam-diam dan buanglah dengan hormat. Anda dapat menggantungnya di pohon atau semak-semak, mengembalikannya ke alam, atau meletakkannya di tempat yang telah ditentukan untuk mendaur ulang lei jika tersedia.

Dengan mengikuti panduan etiket lei yang tepat ini, Anda dapat menunjukkan penghargaan Anda terhadap lei dan menghormati tradisi Hawaii yang diwakilinya.

Tren Modern dalam Memakai Lei

Tradisi mengenakan lei selama wisuda telah berkembang selama bertahun-tahun, dan tren modern dalam mengenakan lei mencerminkan perubahan selera dan gaya para wisudawan. Meskipun lei tradisional yang terbuat dari bunga masih tetap populer, sekarang ada berbagai macam bahan dan desain yang dapat dipilih.

Salah satu tren modern dalam pemakaian lei adalah penggunaan bahan yang unik dan non-tradisional. Wisudawan sekarang dapat menemukan lei yang terbuat dari kerang, bulu, atau bahkan permen. Bahan-bahan alternatif ini menambahkan sentuhan kreativitas dan personalisasi pada lei, yang memungkinkan para wisudawan untuk tampil beda dan membuat pernyataan.

Tren lain dalam pemakaian lei adalah penggabungan minat dan hobi pribadi. Wisudawan dapat memilih lei yang melambangkan kecintaan mereka pada musik, olahraga, atau seni. Misalnya, lei yang terbuat dari alat musik mini, jimat bertema olahraga, atau kuas miniatur dapat menambahkan sentuhan yang menyenangkan dan personal pada pakaian wisuda.

Selain itu, tren modern dalam pemakaian lei juga mencakup penggunaan bahan dan tekstur campuran. Para wisudawan dapat memilih lei yang memadukan bunga dengan pita, manik-manik, atau kain. Perpaduan tekstur ini menambah kedalaman dan daya tarik visual pada lei, menjadikannya aksesori yang penuh gaya dan menarik.

Terakhir, tren keberlanjutan dan ramah lingkungan juga mempengaruhi pemakaian lei. Wisudawan dapat memilih lei yang terbuat dari bahan daur ulang atau memilih lei yang dapat digunakan kembali yang dapat dipakai untuk perayaan di masa depan. Pendekatan sadar lingkungan terhadap pemakaian lei ini tidak hanya selaras dengan masalah lingkungan saat ini, tetapi juga memungkinkan para wisudawan untuk menciptakan kenangan abadi.

PERTANYAAN UMUM:

Apa itu lei dan mengapa dikenakan saat wisuda?

Lei adalah karangan bunga atau karangan bunga yang terbuat dari bunga, daun, atau bulu dan merupakan simbol kasih sayang, rasa hormat, dan kehormatan dalam budaya Hawaii. Lei dikenakan saat wisuda sebagai cara untuk merayakan dan menghormati pencapaian para wisudawan.

Apakah leis hanya dipakai di Hawaii?

Meskipun leis biasanya dikaitkan dengan budaya Hawaii, leis tidak terbatas pada Hawaii. Leis juga dikenakan dalam budaya Polinesia lainnya dan telah menjadi tradisi populer di banyak upacara kelulusan di seluruh Amerika Serikat.

Apakah ada yang bisa memakai lei saat wisuda?

Ya, siapa pun bisa mengenakan lei saat wisuda. Hal ini tidak terbatas pada wisudawan saja. Anggota keluarga, teman, dan bahkan guru dapat mengenakan lei sebagai cara untuk menunjukkan dukungan dan cinta mereka kepada para wisudawan.

Apakah ada etiket khusus untuk mengenakan lei saat wisuda?

Ya, ada beberapa panduan etiket untuk mengenakan lei saat wisuda. Penting untuk mengenakan lei dengan bunga atau hiasan menghadap ke depan, dan tidak melepasnya sampai setelah upacara wisuda. Selain itu, sudah menjadi kebiasaan untuk mencium atau memeluk orang yang memberi Anda lei sebagai tanda terima kasih.

Lihat Juga:

comments powered by Disqus

Anda mungkin juga menyukai